Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menegaskan pentingnya menjaga iklim investasi di Indonesia, termasuk dengan menindak tegas aksi premanisme yang dilakukan oknum organisasi kemasyarakatan (ormas). Hal ini disampaikan Muzani sebagai respons atas gangguan terhadap pembangunan pabrik produsen mobil listrik asal China, BYD, di Subang, Jawa Barat.
“Investasi adalah instrumen penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, segala bentuk gangguan, termasuk premanisme, harus segera diselesaikan,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Muzani juga menyoroti pentingnya daya dukung sosial, transportasi, dan infrastruktur untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Ada kondisi sosial yang harus kondusif. Tidak cukup masyarakatnya damai, tapi kalau infrastrukturnya rusak atau peraturan pemerintahnya tidak mendukung, iklim investasi tetap terganggu,” ujarnya.
Isu gangguan proyek BYD diungkap sebelumnya oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno melalui akun Instagram pribadinya. Dalam kunjungannya ke Shenzhen, China, Eddy menerima laporan bahwa pembangunan pabrik BYD di Subang terganggu oleh aksi premanisme ormas.
“Pemerintah harus tegas menangani masalah ini. Investor perlu mendapatkan jaminan keamanan, sebagai hal mendasar untuk investasi,” ujar Eddy.
Menanggapi hal tersebut, Muzani kembali menekankan bahwa setiap tindakan menyimpang yang dilakukan ormas harus diselesaikan demi keberlangsungan investasi di Indonesia.
“Investasi harus dijaga dengan peraturan yang memadai, daya dukung infrastruktur, dan kondisi sosial masyarakat yang aman. Karena investasi adalah kunci penting dalam pembangunan ekonomi bangsa,” pungkas Muzani.