Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Fraksi Gerindra, Sri Lestari menyampaikan, akan terus memperjuangkan kesejahteraan bagi tenaga pendidik yang saat ini masih sangat rendah menerima honor.
Menurut Sri Lestari, anggaran untuk bidang pendidikan sudah sangat besar, akan tetapi anggaran itu bukan saja untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan saja, tetapi di perlukan juga anggaran untuk peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya bagi tenaga pendidik TK dan PAUD.
“Dalam pembahasan anggaran belum signifikan, masih sangat kecil sekali, sehingga kesejahteraan tenaga pendidik belum memenuhi standar upah minimum regional, hal ini yang akan kami dorong terus agar pemerintah daerah Kobar memperhatikan Honor bagi tenaga pendidik untuk TK dan PAUD, agar sesuai standar upah minimum regional,” pungkas Sri Lestari.
Tenaga pendidik TK dan PAUD ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah, sebab pendidikan anak usia dini ini sangat penting dalam pembentukan karakter, untuk menciptakan generasi penerus, karena anak usia dini ini ibarat kertas putih, torehan tinta itu sangat menentukan keberhasilan untuk masa depan generasi penerus.
Sri Lestari menambahkan, pendidikan anak usia dini merupakan ruang ekspresi yang dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal, yang tujuannya untuk membentuk anak yang berkualitas sebelum memasuki pendidikan dasar, serta mengarungi kehidupan setelah dewasa kelak.
“Pendidikan anak usia dini ini sangat penting untuk membentuk karakter anak-anak kita, yang notabene sebagai generasi penerus, untuk itu para pendidiknya pun jangan dianggap sebelah mata, kami harapkan kebijakan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan, agar dapat menganggarkan yang lebih untuk kesejahteraan tenaga pendidik anak usia dini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, jika tahun 2023 ini anggaran untuk tenaga pendidik TK dan PAUD belum maksimal, maka Komisi A DPRD Kobar akan memperjuangkan untuk tahun 2024. Sebab kesejahteraan tenaga pendidik ini merupakan permasalahan yang belum bisa di selesaikan.
“Kami pun sangat berterima kasih kepada pihak perusahaan yang telah membantu memberikan Honor bagi tenaga pendidik melalui dana CSR, akan tetapi hal itu di berikan hanya wilayah yang masuk ring perusahaan tersebut, sementara yang kami perjuangkan untuk se Kobar, ini menjadi pekerjaan rumah kami yang akan terus di perjuangkan,” pungkasnya.