Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional II di Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jumat (2/5/2025), untuk meninjau proses transformasi serta potensi ekspansi perusahaan. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sekaligus upaya mendorong penguatan sektor perkebunan nasional.

Anggota BAKN DPR RI, Ade Rezki Pratama, menyampaikan bahwa sejak 1 Desember 2023, delapan entitas PTPN telah digabung menjadi satu dalam PTPN I. Penggabungan ini bertujuan menyederhanakan tata kelola serta efisiensi keuangan dan operasional perusahaan.

“Kita melihat potensi besar di sektor perkebunan nasional, sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menjadikan Indonesia sebagai sentra pangan dunia,” ujar Ade.

Ia mendorong PTPN I tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memperluas jangkauan pasar hingga tingkat global. Dalam kunjungan tersebut, Ade menyoroti tiga komoditas unggulan PTPN I kopi, teh, dan white tea yang terakhir bahkan telah menembus pasar ekspor ke Tiongkok.

Meski Indonesia merupakan produsen kopi keempat terbesar di dunia, ia mencatat bahwa volume produksinya masih tertinggal jauh dari Brasil. Hal serupa juga berlaku untuk teh yang masih kalah dari negara-negara penghasil utama seperti Tiongkok.

BAKN mendorong penerapan prinsip operational excellence dan self-optimization agar PTPN I mampu bersaing secara global. Ia juga menyoroti pentingnya rightsizing kebun, mengingat dari total 80.000 hektare lahan di Regional II, belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal.

“Oleh karena itu, kami hadir untuk mendorong perbaikan, baik dari sisi keuangan maupun operasional, agar perusahaan ini dapat lebih produktif,” tegas Ade.

BAKN juga menekankan bahwa sebagai perusahaan persero, PTPN tidak hanya dituntut menghasilkan dividen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat sekitar.

Menurut Ade, PTPN I memiliki sumber daya yang besar baik dari sisi SDM maupun keuangan dan tantangannya kini adalah bagaimana manajemen dapat mengelolanya secara optimal untuk meningkatkan produktivitas dan nilai perusahaan.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp