Anggota Banggar DPR RI, Yuliansyah menyerukan perlunya transformasi sektor ketahanan pangan dengan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Ia meyakini bahwa kerjasama yang kuat dapat memperkuat sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita perlu bergerak bersama, dari pusat hingga desa, untuk mewujudkan ketahanan pangan mandiri. Ini bukan hanya soal produksi, tapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujar Yuliansyah dalam Kunjungan Kerja Banggar DPR RI di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Kamis (28/11/2024).
Ia mengingatkan pemerintah daerah, Forkopimda, dan Bank Indonesia di Kalimantan Barat untuk mendukung transformasi sektor pangan dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi petani, peternak, dan nelayan melalui kredit berbunga rendah.
“Pinjaman lunak sangat penting untuk membantu masyarakat meningkatkan modal usaha, agar mereka lebih produktif dan mendorong roda ekonomi,” tambahnya.
Yuliansyah juga mengapresiasi peran TNI dalam program cetak sawah dan menekankan pentingnya koordinasi antara kepala desa dan pemerintah daerah. Menurutnya, kepala desa memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi wilayah yang bisa dimanfaatkan untuk keberhasilan program.
“Koordinasi di tingkat desa sangat krusial. Kepala desa memahami kebutuhan wilayahnya, sehingga pelibatan mereka dalam program seperti cetak sawah akan lebih optimal,” ujarnya.
Yuliansyah juga mendukung kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, seperti program makanan gratis yang bertujuan meringankan beban masyarakat dan memberdayakan UMKM. Ia menilai langkah ini mendukung visi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.
“Program ini memberi dampak ganda, membantu masyarakat dan memberdayakan UMKM di daerah, termasuk Kalimantan Barat,” jelasnya.
Melalui kunjungan kerja ini, ia berharap semua pihak menerapkan pendekatan holistik dalam membangun sektor ketahanan pangan, dengan dukungan finansial, inovasi, dan sinergi kelembagaan sebagai kunci keberhasilan.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Dengan kerjasama yang baik, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera,” tutupnya.