Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Gerindra Sodik Mudjahid, mengatakan ada aspek peningkatan pendidikan dalam program makan siang gratis. Sebab dalam program tersebut, mengajarkan budi pekerti yang baik untuk pendidikan karakter murid.

Karena itu, Sodik mengusulkan agar program makan siang gratis masuk ke Kurikulum Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Ia yakin hal tersebut jika terwujud akan sangat tepat implementasinya.

“Apakah integrasi dengan program Merdeka Belajar, saya kira integrasi, jika ini dilanjut dan tampaknya ini harus dilanjutkan, tapi kita harus merancang dengan sangat terformulasi dengan baik, dengan efektif, langkah-langkah atau kebiasaan-kebiasaan atau pendidikan di balik program makan siang ini,” kata Sodik, Rabu (6/3/2024).

Sodik mengaku memiliki tim yang telah menghitung anggaran pendidikan sekira Rp 400 triliun. Dari anggaran tersebut, dapat dimasukkan program makan siang gratis tanpa menyenggol dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Tim kami sudah menghitung bagaimana 400 triliun itu Bu, kami sudah menghitungnya, itu bisa dibiayai dari sektor-sektor lain, dibiayai oleh APBN tanpa mengganggu Dana BOS itu,” ujar Sodik.

Di samping itu, Sodik juga mengatakan bahwa program makan siang gratis juga akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Sebab akan ada 48 ribu dapur yang menyerap sekira 2,4 juta tenaga kerja.

“Saya ingin cerita juga tentang aspek-aspek lainnya, tadi tentang kemiskinan, tentang gizi, tentang ketenagakerjaan Pak. Kami sudah menghitung ada 48 ribu dapur nanti akan dibentuk dan masing-masing menyerap 50 tenaga kerja,” tutup Sodik.

Facebook
Twitter
WhatsApp