Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bukan sekadar urusan keagamaan, melainkan tugas nasional yang kompleks dan multidimensi. Karena itu, ia menekankan pentingnya peran strategis Garuda Indonesia dalam menjamin kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan jamaah haji asal Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah jamaah haji terbanyak di dunia. Penyelenggaraan haji mencakup aspek logistik, transportasi, pelayanan, dan koordinasi lintas lembaga. Garuda Indonesia memegang peranan vital dalam rantai besar ini,” ujar Andre saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Wamildan Tsani, beserta jajaran Subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Rapat tersebut digelar untuk mendalami kesiapan Garuda Indonesia dalam menghadapi musim haji 2025, serta mengevaluasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Komisi VI ingin memastikan kesiapan armada, kelayakan teknis pesawat, kesiapan kru, serta jadwal keberangkatan dan pemulangan jamaah.
Andre juga menyoroti pentingnya pelayanan khusus bagi jamaah rentan, seperti lansia. Menurutnya, aspek kenyamanan dan kesehatan selama penerbangan harus menjadi perhatian utama.
“Ini bukan sekadar penerbangan dari titik A ke B. Banyak keluhan yang kami terima, mulai dari keterlambatan jadwal hingga minimnya kenyamanan dalam kabin. Evaluasi menyeluruh harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Komisi VI DPR RI turut membahas berbagai tantangan yang dihadapi Garuda Indonesia, baik internal seperti keterbatasan armada dan kondisi keuangan perusahaan maupun eksternal, termasuk regulasi internasional, kebijakan Pemerintah Arab Saudi, harga avtur, dan fluktuasi nilai tukar.
“Pemahaman yang utuh atas tantangan ini sangat penting. Komisi VI akan mendorong sinergi antara Garuda Indonesia, kementerian terkait, dan lembaga lainnya agar proses haji berjalan efisien, aman, dan bermartabat,” pungkasnya.