Anggota DPR RI, La Tinro La Tunrung, menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI di Ruang Rapat Komisi X, Rabu (12/3/2025). La Tinro mengapresiasi pemaparan data yang disajikan, namun ia menekankan pentingnya implementasi data tersebut oleh pemangku kebijakan.

“La Tinro menyatakan, ‘Data ini bagus, tapi jika tidak dilaksanakan oleh pengambil kebijakan, data ini tidak ada artinya,’” ujarnya.

La Tinro juga menyoroti masalah dalam pengangkatan Guru PPPK, khususnya dalam bidang Tenaga Informasi dan Komunikasi (TIK). Ia mencatat banyak guru dengan latar belakang Biologi dan Fisika yang dipaksa mengajar TIK meski tidak sesuai dengan pendidikan mereka.

“Bagaimana kita bisa mengubah kebijakan ini? Mereka tidak bisa mengajar sesuai latar belakang pendidikannya,” tambahnya.

Ia juga mempertanyakan kewenangan daerah dalam memenuhi kebutuhan guru di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. La Tinro menilai prosedur pemindahan guru yang harus melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) menghambat kelancaran distribusi tenaga pengajar.

“Kenapa harus ke BKN? Kenapa tidak langsung melalui Kemendikdasmen?” katanya.

Masalah lain yang diangkat La Tinro adalah distribusi dana pembangunan sekolah dari pusat yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Menurutnya, Kepala Daerah yang lebih mengetahui kondisi sekolah dan kebutuhan dana.

Legislator Gerindra itu menegaskan, jika kondisi ini terus berlanjut, data yang disajikan Kemendikdasmen akan sia-sia.

“Data apapun yang disajikan tidak ada artinya jika implementasinya di lapangan tidak berjalan dengan baik,” tegas La Tinro.

Selain itu, La Tinro juga mempertanyakan target literasi Programme for International Student Assessment (PISA) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Bappenas 2025-2029 yang dinilai terlalu rendah dibandingkan negara-negara OECD.

“Kenapa target PISA hanya sebesar itu? Kenapa tidak berani menetapkan target di angka 480 seperti negara-negara OECD?” tandas La Tinro.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp