Komisi VIII DPR RI menemukan perbedaan biaya pelunasan haji antar daerah di Indonesia. Wakil Ketua Komisi VIII, Abdul Wachid, mengungkapkan bahwa biaya pelunasan haji di Jawa Timur lebih mahal dibandingkan daerah lainnya.

“Pelunasan haji di Jawa Timur sekitar Rp 55 juta hingga Rp 60 juta. Jadi, jika ada tabungan 25 juta, masih kekurangan 35 juta. Kami baru mendengar ini,” ujar Abdul Wachid setelah pertemuan dengan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur di Surabaya, Rabu (26/2/2025).

Sebelumnya, DPR bersama pemerintah telah menyepakati biaya haji yang harus ditanggung jamaah pada tahun 2025 sebesar Rp 55.431.750,78, yang lebih murah sekitar Rp 600.000 dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 56.046.172.

Abdul Wachid menjelaskan, perbedaan biaya ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya biaya penerbangan. Penerbangan haji dari Surabaya menggunakan pesawat Triple Seven yang harus melakukan technical landing di Kualanamu, menyebabkan pesawat harus terbang dua kali dan menambah biaya avtur.

“Penerbangan dari Surabaya menggunakan pesawat Triple Seven, yang memerlukan technical landing. Ini membutuhkan biaya tambahan karena pesawat harus terbang dua kali, mengisi avtur separuh dari Surabaya, dan separuh lagi dari Kualanamu,” jelasnya.

Komisi VIII DPR RI berencana mencari solusi untuk masalah ini, salah satunya dengan memperpanjang landasan pacu Bandara Juanda Surabaya agar pesawat bisa mendarat dan lepas landas secara langsung tanpa perlu melakukan technical landing.

“Kami akan mencari solusi agar biaya haji di Surabaya bisa lebih terjangkau. Salah satunya adalah memperpanjang landasan pacu Bandara Juanda, agar pesawat Triple Seven bisa langsung lepas landas dan mendarat di Surabaya,” pungkasnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp