Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), mengapresiasi upaya Pemerintah menurunkan harga LPG 3 Kilogram dengan memotong rantai distribusi. Namun, ia mengingatkan perlunya kajian mendalam untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan agen resmi LPG Pertamina.

“Pemerintah harus memastikan distribusi LPG 3 kg cukup dan mudah dijangkau masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah dan UMKM yang sangat membutuhkan LPG 3 kg yang lebih murah dibandingkan LPG 12 kg,” ujarnya, Senin (3/2/2025).

BHS juga menyebutkan harga LPG 3 kg yang seharusnya sekitar Rp12.000, kini melonjak hingga Rp22.000-Rp24.000 di masyarakat. Ia menilai harga LPG tanpa subsidi masih tinggi di Indonesia, yang membuat masyarakat beralih ke LPG 3 kg. Sebagai perbandingan, harga LPG 12 kg di Malaysia hanya Rp77.000 dan di Thailand sekitar Rp12.000 per kg.

Selain itu, BHS mengingatkan bahwa Indonesia adalah penghasil gas yang kaya, bahkan pernah mengekspor 1 juta ton LPG ke Malaysia pada 2015. Ia menilai dengan cadangan gas yang melimpah, Indonesia seharusnya bisa swasembada LPG dan menurunkan harga LPG non-subsidi.

Jika ini tercapai, BHS percaya LPG non-subsidi akan lebih terjangkau bagi masyarakat menengah dan UMKM, mendorong pengembangan usaha mereka, dan mendukung target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp