Dukungan koalisi Partai Politik untuk pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji terus bertambah menuju Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) di Pilkada 2024 ini.

Terkait hal tersebut, Bakal Calon Gubernur Kaltim Rudi Mas’ud mengaku, tidak selalu mudah untuk menggabungkan semua partai untuk berkoalisi, karena di Indonesia ini menganut sistem Multi Partai.

“Sistem multi partai ini kan sifatnya temporer. Kalau di lihat di 2014, 2019 dan 2024 ini koalisi partai berbeda-beda dan selalu mengalami perubahan tergantung dinamika politik yang berkembang, dan itu lah konsekuensi politik multi partai,” ucap Rudy Mas’ud, Jumat (12/7/2024).

Dirinya sangat bersyukur karena Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terbentuk pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu tetap solid, khususnya di Kalimantan Timur untuk mengusung dirinya sebagai Bakal Calon Gubernur dan Seno Aji sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Kaltim.

Itu karena untuk memilih mitra koalisi, setiap partai politik tentu akan melihat kandidat calon yang akan diusung, termasuk untuk mengusung Harum dan Seno Aji di pilkada Kaltim nantinya.

“Yang pertama, calonnya ini punya track record yang bagus atau tidak, kan gitu. Yang berikutnya dia punya integritas gimana dan kemampuan secara kapasitas, kapabilitas, konektifitas, itu juga sangat menentukan. Selanjutnya, bakal calon ini mestinya harus terbuka dan cair sebagai mitra koalisi, kan seperti itu,” katanya.

“Kalau calon kandidat kaku, tidak akomodatif, komunikasinya tidak terbuka, kami rasa partai-partai politik akan berpikir ulang untuk ikut bergabung di dalam koalisi yang akan mengusung Harum dan Seno Aji. Terakhir, kami rasa partai politik juga melihat potensi kemenangan dari para calon yang akan diusung,” tambahnya.

Dengan hadirnya Gerindra, Rudy Mas’ud dan Seno Aji sudah mengantongi 24 kursi perwakilan di DPRD Kaltim untuk maju di Pilgub nanti.

Facebook
Twitter
WhatsApp