Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Nuroji menyoroti tingginya biaya pendidikan di Fakultas Kedokteran. Pemerintah diminta mengevaluasi untuk hal ini. Nuroji mengungkapkan, banyak kampus saat ini masih mene­tapkan standar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sangat tinggi bagi mahasiswanya.

“Padahal, Undang-Undang Pendidikan Kedokteran disusun bertujuan agar pendidikan kedokteran itu menjadi murah. Dengan begitu, biaya kesehatan kita juga men­jadi murah,” ujarnya, Sabtu (29/6/2024).

Legislator Gerindra ini mengatakan, ketika Undang-Undang Kedokteran ini disusun ditemukan sejumlah praktik yang membuat pendidikan ke­dokteran mahal. Hingga akhirnya disepakati, standar biaya dan kurikulum pendidikan kedok­teran ini diserahkan ke Direk­torat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.

Menurut Nuroji, yang terjadi sekarang biaya pendidikan kedokteran bukannya tambah terjang­kau malah semakin tinggi. Bah­kan bisa setara dengan satu unit mobil Toyota Alphard.

“Kebutuhan sangat besar, sementara jumlah fakultas ke­dokteran kecil. Biaya pendidikan jadi mahal, hanya mereka yang berduit bisa kuliah. Sementara banyak anak bangsa ini ingin menjadi dokter,” ucap Nuroji.

Keadaan ini makin parah dengan adanya regu­lasi tentang Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PT0BH). Kampus menaikkan biaya pen­didikan setinggi-tingginya agar bisa memperoleh penghasilan sebesar-besarnya. Padahal, tu­juan utama PT-BH ini adalah mewujudkan kemandirian dan independensi kampus.

“Nah di situ masalahnya. Jadi kalau dikatakan pendidikan mahasiswa kedokteran itu bisa seharga Alphard, ya bisa saja,” pungkasnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp