Persoalan tenda tidak hanya terjadi pada jemaah haji reguler saja. Jemaah haji yang berangkat lewat jalur furoda VIP juga terpaksa tidur di lorong-lorong karena tidak mendapatkan tempat tidur.
Hal itu diungkap oleh Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade, jamaah furoda yang juga Anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi Partai Gerindra. Di Mina, Andre Rosiade menempati tenda VIP di Maktab 115.
“Maktab VIP 115 berantakan. Pertama, banyak jamaah terlantar, nggak dapat sesuai haknya, tempatnya di tenda karena overload. Banyak (jamaah) yang tidur di lorong luar tenda,” ujar Andre, Selasa (18/6/2024).
Selain tidak mendapatkan tenda, politikus Gerindra itu pun mendapati antrean jamaah di toilet yang cukup panjang hingga berjam-jam.
“Maktab 115 itu, antara orang dengan WC nggak manusiawi jumlahnya. Bahkan, sebelum Subuh, itu jemaah bisa antri 2 jam masuk ke toilet,” ucapnya.
Andre pun tidak mengetahui pasti apa penyebab tendanya itu melebihi kapasitas yang seharusnya. Andre Rosiade juga mendorong pemerintah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi memeriksa pengelola maktab untuk mengetahui persoalan apa yang terjadi.
Legislator Gerindra itu juga meminta kepada Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk segera memeriksa pihak asosiasi travel haji Indonesia.
“Overload penyebabnya apa, nah kita minta Menag berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk memeriksa itu pengelola Maktab 115 dan cek asosiasi travel haji Indonesia,” ucap Andre.
“Kenapa ini bermasalah? Udah nggak dapat haknya, tempat tidurnya nggak dapat, lalu WC-nya jarang banget,” imbuhnya.
Andre Rosiade membeberkan bahwa jamaah furoda khusus tidak mendapatkan fasilitas sesuai haknya, padahal sudah mengeluarkan biaya yang mahal. Dirinya kembali mendesak pemerintah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk memeriksa lebih lanjut terkait karut-marut tenda jemaah ini.