Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait mengaku prihatin masih banyaknya masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk berobat ke Luar Negri dari pada berobat di Indonesia.
“Beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan kurang lebih 2 juta warga Indonesia yang berobat ke luar negeri.Nah, dari 2 juta itu kan kurang lebih satu juta mereka berobat ke Malaysia, 750.000 ke Singapura dan sisanya ke Jepang ke Jerman Eropa atau Amerika Serikat. Ini kan berita yang menyedihkan,” ungkap Gus, Kamis (23/3/2023)
Dari data itu, Gus Fawait ada sekitar Rp 165 triliun Capital outflow, aliran modal yang keluar.
Artinya merupakan sebuah peluang devisa Indonesia, akibat banyaknya masyarakat yang luar negeri untuk berobat, “tentu apa yang disampaikan Presiden itu adalah tamparan buat kita semua untuk menjadi bahan introspeksi diri dan sekaligus peluang yang harus kita tangkap,” jelasnya.
Legislator Gerindra ini mengaku fraksinya bersama pemerintah provinsi Jawa Timur akan merespon dan segera merapatkan barisan menyelesaikan potensi yang hilang tersebut.
Alasannya di Jawa Timur juga memiliki fasilitas kesehatan yang bagus, SDM dokter juga tidak kalah dengan dokter yang ada di Malaysia, maupun di Singapura. “Saya yakin dari 2 juta itu, pasti tidak sedikit yang dari Jawa Timur, yang justru ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,’ ungkap Ketua Tidar Jawa Timur.
Gus Fawait menganalisa mereka ingin mendapat pelayanan yang lebih sederhana, pelayanan yang lebih, sehingga pasien tidak bingung ketika mereka berobat. Selain itu dia banyaknya info bahwa berobat ke luar negri malah lebih murah, “Dari kabar banyak orang yang saya ditemui, di mana mereka memilih berobat ke luar negeri, seperti Pinang Penang Malaysia karena info dari beberapa orang itu yang mengatakan bahwa biaya untuk berobat di sana itu lebih murah dibanding di Surabaya, nah tentu ini menjadi bahan pertimbangan kita,” jelasnya.
Dan yang ketiga yang menurut analisanya, berdasar info dari Partai Gerindra Jawa Timur yang ada di luar negeri seperti di Malaysia itu pelayanan kesehatan bisa terkoneksi dengan apa namanya wisata.
“Ada paket wisata di Malaysia di Singapura, dia orang mau berobat sekalipun adalah paket wisata. Tentu ini terobosan-terobosan yang mereka lakukan dan itu relatif berhasil kita dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN,”terangnya.
“Ini menjadi poin-poin yang harus kita pecahkan dan di Jawa Timur kita mendorong pemerintah provinsi, lewat dinas kesehatan untuk memecahkan masalah ini terkait masalah pelayanan kemudahan bagaimana orang Indonesia, khususnya orang Jawa Timur, ketika berobat mendapatkan kemudahan pelayanan,” harapnya.
Ini juga menjadi pekerjaan rumah besar bagi rumah sakit rumah pemerintah provinsi Jawa Timur, untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan biaya terjangkau, untuk seluruh masyarakat Jawa Timur, baik dari kalangan menengah ke atas atau tidak. “Fraksi Gerindra DPRD Jatim menangkap betul apa peluang yang disampaikan oleh Presiden, bahwa saat ini Indonesia kehilangan devisa Rp 165 triliun, itu bisa kita ambil lagi,” pungkasnya.