Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk kesekian kalinya menjadi korban black campaign atau kampanye hitam dengan konten dan narasi kebohongan alias hoaks.
Terlebih, upaya penyebaran hoaks terhadap figur Prabowo Subianto kerap dilakukan jelang tahun politik atau Pemilu. Terbaru, Prabowo difitnah sedang tersandung kasus hukum.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sangat menyesalkan tindakan tersebut. Baginya, menyebarkan berita bohong untuk menjatuhkan seseorang adalah tindakan pengecut dan tidak ksatria.
“Tersebarnya konten yang penuh dengan fitnah kebohongan membuat persaingan yang tidak sehat. Ini jauh dari nilai-nilai ksatria dan etika kita dalam bernegara,” ujar Dasco, Rabu (14/9/2022).
Dasco yang juga mendapat mandat sebagai Ketua Bappilu Partai Gerindra ini mengajak kepada semua masyarakat agar menyambut tahun politik dengan sportif, dewasa dan tidak dibumbui dengan narasi-narasi kebohongan.
Dasco ingin masyarakat juga semakin selektif dalam menerima informasi.
“Jangan mudah termakan dengan berita-berita hoax. Kroscek dulu kebenarannya sebelum menyimpulkan. Jangan ada ruang untuk penyebar kebohongan,” terang dia.
Selain itu, Dasco juga meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar lebih serius dalam menangkal konten-konten hoaks.
Sebab, kata Dasco, jika berita hoax dibiarkan menjamur bisa mengganggu stabilitas dalam bernegara.
“Kominfo harus berperan aktif dalam memberantas konten negatif. Pemerintah punya alat-alat yang canggih untuk mengatasi itu. Jangan biarkan masyarakat menelan informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” jelas Dasco yang juga merupakan Wakil Ketua DPR RI ini.