JAKARTA, Fraksigerindra.id — Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan keprihatinannya atas bencana erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021), khususnya kepada masyarakat yang terdampak bencana ini. Gunung Semeru mengalami erupsi dengan mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.

 

“Dengan terjadi erupsi Gunung Semeru ini, tentunya kami sampaikan prihatin dan duka cita yang mendalam bagi masyarakat Lumajang, Jawa Timur yang terdampak dan berada di radius erupsi,” ujar Dasco dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @sufmi_dasco, yang dikutip Fraksigerindra.id pada Senin (6/12/2021).

 

Untuk itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini meminta kepada pemerintah dan stakeholder terkait untuk bergerak cepat melakukan langkah-langkah yang diperlukan, khususnya penyelamatan warga dan langkah lainnya dalam menanggulangi bencana alam ini.

 

“Kami meminta kepada pemerintah, BNPB, TNI/Polri dan stakeholder terkait untuk melakukan langkah-langkah cepat guna menanggulangi musibah ini, terutama melakukan penyelamatan dan evakuasi bagi para warga yang ada di sekitar Gunung Semeru,” pinta Dasco.

 

Dasco pun meminta agar pemerintah membuat posko-posko darurat, menyediakan kebutuhan pokok, baik sandang dan pangan serta obat-obatan yang diperlukan oleh para warga. Legislator dapil Banten III ini juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan ia berharap semoga bencana ini lekas berlalu.

 

“Kami meminta kepada masyarakat agar tetap waspada. Semoga musibah ini segera berlalu dan kita semua diberikan kekuatan serta ketabahan oleh-Nya, khususnya bagi masyarakat Lumajang, Jawa Timur yang terdampak,” harap Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) itu.

 

Dalam kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa hingga Minggu (5/12/2021) pukul 06.20 WIB, terdapat 13 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru. Abdul mengatakan, dari 13 korban itu, dua di antaranya sudah dapat teridentifikasi jenazahnya.

 

“Itu yang teridentifikasi baru dua orang atas nama Poniyim 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono. Jadi 13 orang korban ini merupakan update langsung dari lapangan dari Bapak Kepala BNPB,” ujarnya. Untuk 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi jenazah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.

Facebook
Twitter
WhatsApp