Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRK Banda Aceh, Ramza Harli, mengaku prihatin atas kondisi Pasar Aceh yang semakin sepi, dengan 285 dari 500 toko tidak lagi beroperasi. Ia mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh segera bertindak agar pasar tidak mati total.

“Saya minta Pemkot segera membentuk Perumda Pasar untuk mengelola seluruh pasar dan sarana perdagangan milik daerah. Pasar Aceh harus diselamatkan,” tegas Ramza, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, pasar tradisional berperan penting dalam mendukung perekonomian lokal dan memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara profesional agar tetap tumbuh dan berkembang.

“Pasar tidak boleh dibiarkan sepi. Pedagang harus diberdayakan, karena mereka adalah penggerak utama roda ekonomi. Pemerintah tidak boleh tinggal diam,” ujarnya.

Ramza juga menekankan pentingnya modernisasi infrastruktur dan pengelolaan pasar, terutama menyesuaikan dengan perubahan perilaku masyarakat yang kini cenderung berbelanja secara online.

“Sudah saatnya pengelolaan pasar diserahkan ke badan usaha profesional. Bila dikelola oleh Perumda, suasana pasar bisa dibuat lebih hidup dan menarik, tidak hanya menjual pakaian tapi juga produk lainnya,” jelasnya.

Ia menyarankan Pemko belajar dari daerah lain yang berhasil mengelola pasar melalui Perusahaan Daerah.

“Bila semua pihak sepakat, saya harap Pemko segera menyusun Naskah Akademik untuk pengajuan qanun pembentukan Perumda, agar bisa segera dibahas bersama DPRK,” tutupnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp