Angin segar menyapa nelayan di pesisir Jakarta Utara. Dalam suasana penuh harap, mereka menyambut kabar dari Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan rencana penghapusan utang nelayan dan petani kecil dalam Sidang Paripurna Kabinet Merah Putih pada 6 Mei 2025 lalu.

Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta, Anggi Arando Siregar, menegaskan komitmennya untuk mengawal realisasi kebijakan ini hingga benar-benar dirasakan masyarakat kecil.

“Ini bentuk keberpihakan nyata Presiden Prabowo kepada rakyat kecil, khususnya para nelayan yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan ekonomi maritim,” ujar Anggi saat berdialog dengan nelayan Marunda.

Politisi Partai Gerindra itu menilai bahwa utang menjadi beban berlapis yang menghambat produktivitas dan harapan hidup nelayan.

“Kebijakan ini bukan sekadar soal angka, tapi soal memulihkan martabat mereka. Banyak nelayan gagal melaut karena lilitan hutang. Kini, mereka bisa bernapas lebih lega,” tambahnya.

Dalam pertemuan itu, Anggi mendengarkan keluh kesah soal sulitnya akses modal, mahalnya bahan bakar, dan cuaca ekstrem. Namun, kabar penghapusan utang ini memberi mereka harapan baru.

“Warga senang, mereka merasa didengar. Jika benar utang nelayan bisa dihapus, itu seperti mendapat kehidupan baru,” ucapnya.

Anggi juga menekankan pentingnya program lanjutan setelah utang dihapus, seperti pelatihan, akses permodalan tanpa bunga, dan jaminan pasar hasil tangkapan.

“Kami akan dorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Penghapusan utang ini harus jadi titik balik kebangkitan nelayan Indonesia, khususnya di Marunda dan Kalibaru,” tutupnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp