Anggota Komisi II DPR RI, Azis Subekti, menyatakan bahwa terdapat kesalahan analisis dalam konsep perencanaan dan pembangunan permukiman di Kabupaten Bekasi, yang menyebabkan banjir parah di kawasan tersebut.
“Kebanyakan banjir terjadi di kawasan pemukiman baru, bukan kawasan yang sudah dihuni. Ini menunjukkan adanya kesalahan analisis dalam perencanaan dari kementerian terkait,” ujarnya di Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).
Azis menilai bahwa penyebab banjir tersebut adalah kurangnya perencanaan yang matang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta kurangnya perhatian terhadap aspek ekologi.
“Perencanaan yang rigid dan berbasis ekologi sangat diperlukan agar daerah ini tidak sembarangan dalam merencanakan dan membangun, serta tidak hanya mengikuti kepentingan kapital,” tambahnya.
Menurut Azis, pembangunan di kawasan pemukiman harus mengutamakan kepentingan yang terintegrasi dan berkelanjutan, agar menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem.
“Pembangunan di daerah ini harus melibatkan masukan dari masyarakat, ahli, teknokrat, birokrat, dan semua pihak terkait. Yang utama adalah kepentingan kawasan yang berkelanjutan, bukan hanya untuk kepentingan pemodal,” pungkasnya.