Anggota DPR RI, Obon Tabroni, mengkritik keras PT Yamaha Music Manufacturing Asia terkait dugaan praktik union busting terhadap pekerja. Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Obon menyoroti pemecatan Ketua dan Sekretaris Pimpinan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) oleh perusahaan, serta pelaporan mereka ke kepolisian.

Obon menilai pemecatan tersebut melanggar hak pekerja dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Yamaha, perusahaan multinasional besar dengan permodalan fantastis, malah memperlakukan buruhnya secara tidak manusiawi,” ujarnya dengan nada kesal pada Selasa (11/3/2025).

Ia menegaskan bahwa yang dipecat adalah pemimpin serikat pekerja yang memperjuangkan hak buruh, bukan pekerja biasa.

“Ini berbahaya, jika perusahaan sebesar Yamaha bisa melakukan ini, perusahaan lain mungkin akan mengikuti jejak yang sama,” tambahnya.

Obon mendesak pemerintah untuk segera turun tangan dan meminta Kementerian Ketenagakerjaan mengirimkan perwakilan ke Bekasi untuk menyelesaikan masalah ini.

“Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut,” tegasnya, berharap pemerintah dapat mencegah eskalasi konflik dan menjaga hubungan industrial yang kondusif.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp