Presiden Prabowo Subianto dan Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menggelar pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/2/2025). Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis, termasuk kajian ketatanegaraan serta evaluasi program-program nasional yang tengah berlangsung.
Ahmad Muzani menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut, ia mengungkapkan perkembangan kajian ketatanegaraan yang sedang dilakukan oleh MPR, khususnya terkait dengan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, pembahasan juga mencakup pandangan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah diambil.
“Kami membahas beberapa langkah dan kebijakan yang sudah diambil oleh Presiden Prabowo, termasuk program makan siang bergizi dan berbagai program lainnya. Kami juga menyampaikan pandangan masyarakat terhadap lawatan beliau ke berbagai negara,” ujar Muzani.
Ketua MPR menyoroti respons positif masyarakat terhadap program makan siang bergizi yang dianggap sebagai terobosan. Namun, ia juga mencatat beberapa catatan, seperti adanya keterlambatan distribusi di beberapa wilayah.
“Presiden Prabowo menganggap semua catatan dan pandangan masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan program makan siang bergizi. Program ini mendapat perhatian besar dari masyarakat, dan itu akan terus dievaluasi untuk lebih baik lagi,” tambah Muzani.
Selain itu, lawatan Presiden Prabowo ke luar negeri, seperti kunjungan terakhir ke India dan Malaysia, juga menjadi bagian dari pembahasan. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat diplomasi Indonesia, memperkokoh posisi Indonesia di kancah internasional, serta menarik investasi asing.
“Perlu kesadaran dari masyarakat bahwa semua program ini masih dalam proses berjalan, dan ada yang baru saja dimulai,” jelas Ketua MPR.
Pertemuan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjalankan program strategis untuk kepentingan nasional dan memastikan aspirasi masyarakat dapat menjadi dasar perbaikan kebijakan di masa mendatang.