Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Novita Wijayanti, menyoroti pelayanan kesehatan di RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang belum sepenuhnya tercover oleh BPJS Kesehatan. Salah satu layanan yang belum masuk dalam skema BPJS adalah catheterization laboratory (Cathlab), meskipun pengajuan untuk layanan ini sudah dilakukan sejak 2017.

“Ada layanan seperti hemodialisis yang sudah tercover BPJS, tapi Cathlab ini belum. Kami harap layanan ini segera dimasukkan dalam cakupan BPJS,” ujar Novita usai pertemuan dengan direksi dan tenaga medis RS Indriati, Jumat (31/1/2025).

Novita menilai pentingnya fasilitas kesehatan lengkap di Solo, kota yang sering dikunjungi pejabat negara, karena merupakan kampung halaman Presiden dan Wakil Presiden.

“Solo perlu rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan pelayanan optimal,” katanya.

Meski ada layanan yang belum tercover BPJS, Novita mengapresiasi sarana RS Indriati yang sangat baik, termasuk helipad dan desain interior hotel. Namun, status rumah sakit yang masih bertipe C menjadi perhatian, mengingat kapasitas dan fasilitas yang ada lebih sesuai dengan rumah sakit tipe B.

“RS ini sudah sangat baik. Kami berharap bisa naik ke tipe B agar bisa melayani semua masyarakat, termasuk pengguna BPJS,” jelas Novita.

Novita juga menekankan pentingnya pelayanan berkualitas untuk semua pasien tanpa memandang strata sosial.

“Pelayanan yang baik akan mempercepat kesembuhan pasien,” tambahnya.

Selain itu, ia mengapresiasi keberadaan alat test scan deteksi dini kanker di RS Indriati dan berharap BPJS bisa mengcover layanan ini agar lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkannya.

Sebagai informasi, RS Indriati telah menjalin kerja sama dengan Jasindo selama empat tahun, yang hingga kini berjalan lancar. BURT DPR RI siap memfasilitasi jika ada kendala di masa mendatang.

“Semoga kerjasama ini terus lancar dan RS Indriati terus menjadi layanan kesehatan yang memadai,” pungkas Novita.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp