Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, mendesak aparat penegak hukum, khususnya penyidik di Mapolres Jakarta Timur, untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan sopir bus AKAP, Rahmat Vaisandri. Martin juga menekankan pentingnya mengungkap keterlibatan anggota kepolisian dalam kasus tersebut.
Rahmat Vaisandri ditemukan tewas dengan luka-luka di tubuhnya, sementara barang berharga miliknya juga hilang. Awalnya, polisi mengeluarkan laporan polisi (LP) yang menyebutkan bahwa Rahmat merupakan korban pengeroyokan. Beberapa orang juga melaporkan bahwa ia menjadi korban pencurian karena barang berharga miliknya raib.
“Tentu kami mendorong pihak Polri untuk segera menangkap dan mengungkap pelaku,” ujar Martin dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama kuasa hukum dan keluarga Rahmat Vaisandri di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (30/1/2025).
Martin juga meminta Polri untuk mengusut dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam pembunuhan ini. Berdasarkan temuan kuasa hukum, terdapat sejumlah kejanggalan, salah satunya dugaan keterlibatan oknum polisi.
“Keterlibatan oknum Polri yang terlibat perlu segera diungkap,” tegasnya.
Martin menambahkan bahwa Komisi III DPR sebagai mitra Polri berharap citra dan marwah Polri tetap terjaga di mata masyarakat, dengan memastikan bahwa setiap kasus yang diduga melibatkan aparat segera diselesaikan.
“Kami tidak bermaksud mencari kesalahan atau merusak citra Polri. Kami ingin mendorong kebaikan dan perbaikan di tubuh Polri,” pungkasnya.