Anggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Kalimantan Utara (Kaltara), Hj. Rahmawati, mendorong pemerintah untuk mendirikan pabrik pengeringan rumput laut di wilayah Kaltara. Rahmawati menekankan bahwa rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan Indonesia, namun harga yang sering tidak stabil menjadi keluhan utama para petani.
“Selama ini, petani rumput laut kita sering merasakan dampak negatif dari harga yang anjlok dan tidak stabil. Karena itu, kami akan mencari solusi agar komoditi unggulan ini bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi masyarakat,” ujar Rahmawati, Senin (16/12/2024).
Selama ini, rumput laut yang berasal dari Nunukan dan Kota Tarakan dikirim ke Surabaya dan Sulawesi Selatan dalam kondisi basah. Hal ini membuat rumput laut tidak memenuhi standar permintaan pasar, sehingga harga pun turun drastis.
Untuk mengatasi hal tersebut, Rahmawati mendorong pembangunan pabrik pengeringan dan pengolahan rumput laut di Kaltara, yang akan berlokasi di kawasan industri milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.
“Pabrik pengeringan ini akan membutuhkan banyak air, dan di KIPI tersedia sumber air sungai. Insya Allah, dengan adanya pabrik ini, kita bisa menghasilkan rumput laut berkualitas tinggi dengan kadar yang sesuai permintaan pasar. Dengan kualitas yang terjaga, para pembeli luar tidak akan bisa sembarangan menurunkan harga,” jelasnya.
Selain pabrik pengeringan, Rahmawati juga mengharapkan adanya program berkelanjutan yang melibatkan instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop), untuk membantu mengelola industri rumput laut di Kaltara.
“Selain itu, kami berharap ada pembinaan ekonomi kreatif bagi ibu rumah tangga petani, agar mereka dapat dilatih untuk mengolah rumput laut menjadi produk olahan yang bernilai tambah, mulai dari pengolahan hingga pemasaran. Dengan demikian, perekonomian masyarakat Kaltara dapat meningkat,” tambahnya.