Kabar duka datang, Sadiran Bau Kuntjoro yang merupakan ayahanda dari Mensesneg yang juga politisi Partai Gerindra Prasetyo Hadi, tutup usia pada Senin, (16/12/2024) di usia 77 tahun. Ayahanda dari Prasetyo Hadi tutup usia di kediamannya di Jl. PB. Sudirman No.26 C, Kerek, Margomulyo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kepergian Sadiran Bau Kuntjoro meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat, masyarakat dan juga Partai Gerindra yang merupakan saksi sejarah dari bagian perjuangan almarhum dalam mengabdi kepada masyarakat sebagai Ketua Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kabupaten Ngawi.

Sebelum mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya, Prasetyo Hadi sebagai perwakilan keluarga memberikan sebuah pernyataan atau sambutan singkat atas kepergian ayahandanya di depan para tamu yang datang untuk memberikan support langsung kepada keluarga dan sebagai pemberian penghormatan terakhir kepada almarhum.

Dalam sambutan atas kepulangan ayahandanya, Prasetyo Hadi menjelaskan atas kenangan semasa hidup yang telah diberikan oleh almarhum. Almarhum Sadiran Bau Kuntjoro merupakan sosok yang memiliki peran besar di Ngawi, beliau aktif membela kepentingan rakyat semasa hidupnya baik dari dalam pemerintahan maupun dunia politik, beliau juga sangat aktif dalam isu sosial khususnya di bidang Pendidikan.

“Beliau adalah salah satu tokoh senior di Ngawi dalam pemerintahan maupun dunia politik terutama di dunia Pendidikan, beliau adalah salah satu tokoh yang peduli dengan Pendidikan, beliau percaya bahwa Pendidikan adalah suatu yang harus dinikmati oleh seluruh rakyat tanpa pengecualian,” jelas Prasetyo Hadi.

Mensesneg Prasetyo Hadi juga bercerita, bahwa selama hidupnya sebagai orang tua dan juga sebagai kepala keluarga, beliau mempunyai integritas dalam mendidik anak-anaknya agar kerja keras, selalu belajar, peduli terhadap sesama, serta bermanfaat bagi banyak orang.

“Salah satu pesan beliau dari dulu, memang baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik yang beliau tekankan,” pungkas Politisi Partai Gerindra tersebut.

Hal tersebut menjadikan filosofi hidup yang selalu diajari sehingga membuat filosofi tersebut tertanam dalam benak dari anak-anaknya yang menjadikan filosofi tersebut suatu acuan dalam melakukan kebaikan kepada sesama.

Facebook
Twitter
WhatsApp