Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, akan memamerkan 13 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keinginan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan budaya sebagai salah satu paradigma dalam haluan pembangunan Indonesia.
“Pak Prabowo memiliki komitmen dan perhatian besar terhadap hal ini, sehingga untuk pertama kalinya kebudayaan dihadirkan sebagai kementerian tersendiri,” ujar Fadli, Sabtu (23/11/2024).
“Perintah konstitusi negara mengamanatkan itu, jadi kita juga harus berkontribusi terhadap peradaban dunia,” lanjutnya.
Fadli mengungkapkan bahwa ke-13 WBTb tersebut akan dipamerkan dalam Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival yang akan berlangsung dari 23 hingga 28 November 2024.
Salah satu konsep yang ingin diusung oleh Kementerian Kebudayaan adalah menggabungkan unsur kultural dengan pendekatan modern.
Contohnya adalah penampilan wayang kulit yang akan dipadukan dengan video mapping.
“Zaman sudah berubah, jadi perlu ada adaptasi terhadap dunia digital, dengan sentuhan teknologi yang membuat cerita wayang lebih relevan. Generasi muda pun bisa menikmati dan beradaptasi dengan itu,” jelas Fadli.
“Dengan perpaduan wayang golek, wayang kulit, dan wayang orang yang didukung oleh media baru, pertunjukan akan menjadi lebih menarik. Durasi dan bahasanya juga disesuaikan agar mudah dimengerti oleh semua kalangan masyarakat,” paparnya.
Fadli berharap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk terus mempromosikan budaya Indonesia mendapat dukungan dari masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya mencintai budaya lokal di tengah arus budaya luar yang masuk ke Indonesia.
“Mari kita kenali identitas dan jati diri budaya kita sendiri, agar tidak kehilangan arah di masa depan. Jadi, hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah sebuah jalan dan jembatan yang tidak pernah terputus,” tambahnya.