Search
Close this search box.

Anggota Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah menyesali terjadinya pembobolan data di pusat data nasional (PDN), terlebih berimbas pada raibnya data pendidikan. Komisi pendidikan ini pun akan segera memanggil Kemendikbud untuk meminta penjelasan terkait data data jutaan siswa yang hilang.

Legislator Gerindra itu menilai, kelalaian tersebut sangat fatal karena mengakibatkan kerugian negara bahkan rakyat yang datanya terkait. Apalagi, tidak ada backup data dari pihak yang berkewenangan.

“Data apapun seharusnya ada backup-nya baik back up manual atau digital eksternal pada server arsip tersendiri yang sifatnya rahasia dan terjaga, terlebih di era digital saat ini yang sangat rawan peretasan,” ungkap Himmatul, Senin, (1/7/2024).

Menurut Himmatul, negara manapun bahkan sekuat apapun teknologi negara tersebut, para hacker juga pasti akan bekerja lebih keras untuk meretas.

“Karena itu perlu investigasi serius apakah ada modus lain selain hanya sekedar ‘hacker’ yang meminta tebusan atau memang ada yang menyerang data negara kita untuk tujuan lain,” ucapnya.

Politisi Gerindra ini pun mengatakan, Komisi X DPR akan memanggil Kemendikbud untuk menjelaskan soal data siswa pendaftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) yang hilang imbas jebolnya PDN.

“Terkait dengan data pendidikan yang raib, komisi X akan segera memanggil Mendikbud bagaimana mengatasi kehilangan data pendidikan khususnya penerima beasiswa PIP dan KIP,” pungkasnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp