Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) mengadopsi resolusi nomor 78/282 yang berjudul Hari Refleksi dan Peringatan Internasional Genosida 1995 di Srebrenica, Bosnia pada (23/5/2024).
Ada 84 negara mendukung resolusi ini termasuk Indonesia, 19 negara menentang dan 68 negara abstain. Merujuk kepada resolusi majelis Umum PBB, Hari Refleksi dan Peringatan Internasional Genosida 1995 di Srebrenica tersebut akan diperingati setiap tahunnya pada tanggal 11 Juli termasuk pada bulan Juli tahun 2024 ini.
Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon, menyambut baik dan meminta hal serupa juga diberlakukan untuk tragedi genosida lainnya termasuk yang saat ini masih berlangsung di jalur Gaza Palestina.
“Tentu saja pengadopsian resolusi Majelis Umum PBB tersebut sangat positif agar tragedi genosida serupa ke depan tak terjadi lagi. Selain itu, saya melihat resolusi terbaru Majelis Umum PBB itu juga dapat dijadikan momentum mendukung Palestina. Dengan Jumlah korban tewas di Srebrenica sekitar 8.372 diperingati sebagai sebuah tragedi genosida, maka yang tengah terjadi di Jalur Gaza dengan korban lebih dari 35.000 seharusnya lebih nyata lagi sebagai genosida abad 21,” ujar Fadli yang juga Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia (24/5/2024).
Politisi partai Gerindra ini juga menegaskan bahwa level genosida di Gaza saat ini sudah di luar nalar kemanusiaan dimana genosida ini memakan puluhan ribu korban jiwa yang dari anak-anak, perempuan bahkan lansia.
Fadli juga memastikan bahwa dirinya di DPR dan Indonesia akan konsisten menggalang dukungan terhadap Palestina dengan menyuarakan agar PBB menetapkan resolusi peringatan tragedi genosida di Jalur Gaza.
“Indonesia bisa mengajukan ini. Kami di DPR akan mendukung penuh termasuk diplomasi kami di berbagai forum parlemen seperti Forum Parlemen Dunia (IPU). Kita ingin ke depan dunia dapat memperingati tragedi yang mengerikan di Jalur Gaza. Mungkin judul resolusinya ‘International Day of Reflection and Commemoration of the 2023-2024 Genocide in the Gaza Strip,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.