Anggota Komisi VI DPR Muhammad Husein Fadlulloh menuturkan terobosan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait penyertaan modal negara (PMN) terbukti berdampak besar bagi kinerja BUMN.
Legislator Gerindra itu menyampaikan Erick bersama Komisi VI telah sepakat untuk melakukan perubahan besar dalam pemberian PMN kepada BUMN.
“Sejak 2020, sudah mulai kita rancang dan diskusi bersama supaya PMN ini efektif, efisien, dan tepat sasaran,” ucap Husein di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Husein mengutarakan kebijakan ini berbeda dengan kebijakan pemberian PMN di era sebelumnya. Menurut dia, hal tersebut berdampak pada memburuknya kondisi BUMN yang menerima PMN.
Saat ini, mayoritas PMN diberikan untuk BUMN yang mendapatkan penugasan dari pemerintah hingga proyek strategis nasional (PSN), seperti program subsidi listrik dari PLN hingga penyelesaian jalan tol trans Sumatera (JTTS).
“Tujuannya sudah jelas agar lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Makanya, syarat pertama itu penugasan, sisanya sekitar 15-20 persen untuk aksi korporasi,” tutur Husein.
Husein menyampaikan, BUMN yang menerima PMN saat ini pun memiliki performa yang cukup baik. Husein juga menyebut indikator ini dapat dilihat dari meningkatnya kontribusi dividen yang sekarang sudah jauh lebih besar daripada PMN.
“Kalau lihat proporsi dividen bukan hanya perusahaan yang dapat PMN, tapi yang non-PMN juga banyak, dan kinerjanya cukup bagus. Jadi PMN diberikan untuk mendukung program pemerintah bukan untuk bayar utang, 90 persen itu untuk penugasan,” kata politisi Gerindra itu.
“Contoh JTTS itu jangka panjang yang harus dilakukan, itu efek berganda secara ekonominya akan memberikan benefit lebih baik untuk masyarakat,” lanjut Husein.
Anggota Komisi VI itu juga mengingatkan program penugasan biasanya bersifat jangka panjang. Ia menilai hal ini akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi hingga pembukaan lapangan kerja di masa mendatang.