Anggota Komisi IV DPR RI FraksI Gerindra, Budisatrio Djiwandono, menggelar reses di Kutai Kartanegara (Kukar), tepatnya di gedung Balai Pertemuan Umum Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong pada Selasa (09/05/2023).
Legislator Gerindra ini didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kukar, Ria Handayani, serta anggota DPRD Kukar, Junaidi. Lebih dari 350 masyarakat hadir, di antaranya berasal dari kelompok tani (Poktan) hingga Kelompok Wanita Tani (KWT).
Setelah reses, Budisatrio menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang menyuarakan harapan, aspirasi, hingga keluhan, terutama masalah pertanian. Mengingat potensi keberlanjutan pangan dan pertanian di Kukar yang sangat besar, Budisatrio menyatakan bahwa perhatian harus diberikan pada berbagai hal dan sektor, terutama dalam menghadapi perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayah Kukar.
“Selain itu, banyak yang menyuarakan kerusakan lingkungan yang telah terjadi selama ini akibat aktivitas pertambangan ilegal dan sebagainya, serta permasalahan lahan yang belum tuntas sampai sekarang,” ucapnya.
Budisatrio menyebut bahwa izin aktivitas pertambangan yang kini berada di bawah wewenang pemerintah pusat menjadi salah satu faktor permasalahan. Namun, ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan keberlangsungan tindakan hukumnya.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa perlu adanya kerjasama dari semua pihak, termasuk elemen masyarakat untuk memantau, melihat, dan mencari informasi di lapangan, untuk selanjutnya memberikan informasi kepada pihak yang berwenang, seperti aparat hukum kepolisian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Tim Gakkum yang dapat menindak dan meninjau aktivitas yang dilakukan di luar ketentuan di luar kawasan kehutanan.
“Saya kira diperlukan kerjasama masyarakat untuk mengatasi masalah yang terjadi ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Budisatrio memastikan bahwa ia akan terus memperjuangkan seluruh masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dalam agenda reses tersebut, tidak hanya di Kukar, tetapi juga di sembilan kabupaten dan kota lainnya di Kaltim.
“Tentunya kami terus menampung aspirasi dan keluhan dari masyarakat, kami dari Partai Gerindra kami hadir dan mendengar, dan Insya Allah akan memperjuangkan suara dan aspirasi di Loa tebu, Kukar,” pungkasnya.