Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra, Mulyadi meminta segenap elemen pemerintah berupaya berkolaborasi untuk menghasilkan solusi yang permanen untuk atasi banjir di Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sebab, dirinya tidak ingin masyarakat di desa yang berada di kawasan aliran Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi itu terus-menerus dihantui oleh banjir. Oleh karena itu, normalisasi sungai, baginya, harus segera dilakukan.

“Jangan survei-survei terus. Saya juga sedih mendengarnya. Mudah-mudahan kehadiran kami betul-betul bisa membawa solusi permanen terhadap musibah yang selama ini menghantui warga. Prinsipnya, Kunspik ini untuk melihat langsung dan mendengarkan langsung situasi di lapangan. Sehingga bisa menjadi masukan maupun evaluasi terhadap Kementerian PUPR bersama Pemerintah Daerah setempat,” ucap Mulyadi usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi V DPR RI ke Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/2/2023).

Legislato Gerindra itu mengakui sudah dimasukan ke dalam grup komunikasi daring oleh Sekretariat Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C). Hal itu untuk memantau ketinggian sungai secara berkala. Sikap ini menjadi penting untuk memastikan situasi dan kondisi terkini kawasan di sekitar sungai.

Tidak ingin banjir tetap terus menerus terjadi setiap tahun, Mulyadi meminta komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera menindaklanjuti laporan masyarakat. Sebagai Anggota Badan Anggaran DPR RI, ia akan berupaya mengawal dana alokasi agar percepatan normalisasi Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi bisa cepat dilaksanakan.

“(Rencananya) saya akan langsung ke Bupati (Kabupaten Bogor) supaya bisa dibentuk action time dan time table yang jelas. Saya juga support Kementerian PUPR. Mungkin, saya akan silaturahmi dengan Pak Gubernur (Jawa Barat) supaya ini didorong dan diperhatikan (laporan) teman-teman di Bojongkulur. Ini bukan agenda politik,” pungkas legislator Daerah Pemilihan Jawa Barat V itu.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp