Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama kembali mengadakan acara sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Rabu (14/9/2022).
Sosialisasi Germas yang digelar di aula SMAN 2 Lubuk Basung ini membahas tentang upaya percepatan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Agam.
Acara itu turut dihadiri oleh Sekretariat Dirjen Kesehatan Kemenkes RI, Dinkes Sumbar, Dinkes Agam, pemerintah kecamatan, walinagari, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lain.
Dalam sambutannya, Ade Rezki menyampaikan bahwa persoalan stunting di Indonesia saat ini menjadi masalah nasional karena persentasenya terbilang cukup tinggi. Untuk mengatasi itu, dikeluarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
“Perpres ini merupakan upaya pemerintah untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan di kelembagaan dalam pelaksanaan penurunan angka stunting,” ujarnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 memiliki dampak risiko kenaikan angka stunting kedepan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya kurangnya nutrisi makanan pada anak usia dini.
“Oleh karena itu pencegahannya harus segera dilakukan agar anak sebagai masa depan bangsa tidak terkena stunting,” katanya.
Ia mengatakan, stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak, salah satu ciri-cirinya adalah bertumbuh pendek,” sebutnya.
Anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra ini menyebutkan bahwa permasalahan stunting tidak hanya terjadi pada negara berkembang, tetapi juga dialami oleh negara-negara maju. Hal ini terjadi karena pola asuh anak yang tidak tepat sehingga menyebabkan anak mengalami kurang gizi.
“Selain kekurangan gizi, pola hidup yang tidak sehat, pernikahan dini atau hamil dengan jarak yang terlampau dekat juga menjadi penyebab terjadinya stunting pada anak,” kata Ade.