JAKARTA, Fraksigerindra.id — Menteri Pertahanan RI, H. Prabowo Subianto mengapresiasi konsep awal dokumen strategis pertahanan negara yang dipaparkan oleh tim Pokja Workshop .
Paparan tim tersebut yang terdiri dari 40 perwira tinggi dari Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Universitas Pertahanan (Unhan) digelar di Kemenhan RI, Jakarta, Senin (27/12/2021) kemarin sebagai produk awal dari proses pembuatan dokumen strategis.
Penyusunan dokumen strategis pertahanan negara tersebut adalah upaya penyempurnaan cetak biru kekuatan pertahanan negara dalam rangka menyiapkan dan mengantisipasi semua bentuk ancaman dan kemungkinan terburuk.
Dokumen strategis pertahanan yang akan dihasilkan nantinya mencakup doktrin, strategi, dan postur pertahanan negara.
“Konsep sudah dan masih butuh pertimbangan lagi, butuh pematangan, diperinci apa yang perlu dipertajam,” kata Menhan Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/12/2021).
Selanjutnya, konsep awal ini akan diperdalam oleh Kemenhan dan tim pokja hingga menjadi dokumen strategis pertahanan negara sebagai buah dari sinergi antara stakeholders pertahanan di lingkungan TNI.
Menhan Prabowo pun berharap kelompok kerja gabungan seperti ini tetap ada ke depannya guna mempertahankan sinergitas yang sudah terbangun.
“Orang bisa diganti, tapi proyeksi kita tetap berjalan. Kita keluar dari pikiran lama bahwa dalam waktu 30 tahun sampai 40 tahun Indonesia tidak akan terjadi perang,” ujar Menhan RI, Prabowo Subianto.