Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Sufmi Dasco Ahmad, meminta kepada semua pihak tidak perlu memperdebatkan antara satu vaksin dengan vaksin yang lain.
“Saya pikir ini tidak perlu diperdebatkan, karena antara vaksin satu dengan vaksin lain itu tidak ada masalah,” tutur Dasco, Rabu (14/04/2021).
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Banten III ini menerangkan, kehadirannya dengan sejumlah Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI di RSPAD untuk diambil sampel darah. Sampel ini akan diolah dengan sistem dendritic cell selama sekitar 7 hari untuk dijadikan Vaksin Nusantara.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menambahkan, setelah tujuh hari, sampel darah yang diambil tersebut dimasukkan kembali ke dalam tubuhnya untuk mengajarkan sel darah melawan virus yang masuk.
“Prosesnya berjalan dengan baik dan tidak terlalu lama. Saya pikir kalau ini dijadikan proses vaksinasi, tidak akan membutuhkan waktu yang lama seperti proses vaksinasi biasa,” jelas Dasco.
Alumnus Universitas Pancasila Jakarta ini mengemukakan, dirinya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan ada beberapa pertanyaan terkait penyakit yang diderita sebelum diambil sampel darahnya.
Pria kelahiran Bandung, 7 Oktober 1967 ini menyatakan, mendukung produksi vaksin Covid-19 dalam negeri. Sehingga, bersedia diambil sampel darahnya untuk melanjutkan fase ke-II Vaksin Nusantara.
“Kita harus mendukung produksi dalam negeri terutama buatan anak bangsa,” tegas Dasco.
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini menilai, vaksin produksi luar negeri tidak mudah masuk ke Indonesia terutama saat ini terjadi embargo dari negara-negara penghasil vaksin. Karena itu, dirinya mendukung produksi vaksin dalam negeri dan juga vaksin mandiri.
“Saya pikir dengan adanya Vaksin Nusantara akan menambah kekayaan vaksin, apalagi ini produksi dalam negeri. Sehingga, bisa membantu Pemerintah menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ucap Dasco.
[MBN]