Dalam kunjungan kerja masa reses, Komisi VII DPR RI menyerap aspirasi pelaku industri kecil, menengah, dan UMKM di Sidoarjo, Jawa Timur. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyoroti sejumlah isu strategis seperti kebijakan impor, bahan baku, dan akses permodalan.

“Harga produk lokal masih sulit bersaing dengan barang impor. Kami mendorong Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai agar selektif dalam kebijakan impor, terutama untuk barang jadi,” ujar Rahayu, Senin (14/04/2025).

Ia menegaskan, pembatasan impor harus sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk melindungi industri dalam negeri. Impor bahan baku tetap diperlukan, namun barang jadi harus dibatasi agar tidak membanjiri pasar.

Selain itu, Rahayu menyoroti pentingnya perbaikan regulasi perizinan dan AMDAL, serta mendorong pendekatan lintas sektor untuk mendukung keberlangsungan UMKM dan ekonomi kreatif.

Srikandi Gerindra itu juga mengapresiasi inovasi pelaku usaha lokal yang mengembangkan produk ramah lingkungan, seperti sepatu dari plastik daur ulang dan jamur. Menurutnya, potensi industri hijau Indonesia sangat besar.

Terkait permodalan, Rahayu mendukung program KUR dan meminta agar informasi soal pinjaman tanpa agunan di bawah Rp100 juta lebih gencar disosialisasikan.

Rahayu juga mengusulkan agar jalur masuk barang dari China dialihkan ke wilayah timur Indonesia, untuk memperlambat distribusi ke Jawa dan memberi ruang bagi produk lokal. Ia menambahkan, peluang ekspor ke Amerika Serikat perlu dimanfaatkan, mengingat bea masuk produk Indonesia lebih rendah dibandingkan barang dari China.

Komisi VII berharap pemerintah semakin tanggap dalam merespons persoalan industri lokal dan memperkuat perlindungan bagi pelaku usaha dalam negeri.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp