Anggota Komisi XI DPR RI, Rocky Candra, memastikan pasokan listrik di Sulawesi Tenggara aman menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Kepastian ini disampaikan setelah pertemuan antara Komisi XI DPR RI, PT PLN, sejumlah investor, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (20/3/2024).

“Pasokan listrik di Sulawesi Tenggara, insya Allah aman. Sampai 12 hari ke depan tidak akan ada pemadaman,” ujar Rocky Candra.

Selain membahas ketersediaan listrik untuk Lebaran, pertemuan juga menyoroti rasio elektrifikasi di desa-desa. Rocky mengungkapkan, saat ini 93 persen desa di Sulawesi Tenggara telah dialiri listrik oleh PLN. Jika ditambah dengan penyedia listrik dari sektor swasta, angka tersebut meningkat menjadi 99 persen.

Namun, ia mengingatkan bahwa pemerataan listrik perlu ditingkatkan, terutama di dusun-dusun terpencil.

“Kami ingin mendorong agar dusun-dusun juga mendapatkan akses listrik. Ini akan menjadi target yang kami usulkan kepada PLN untuk periode mendatang,” tegasnya.

Rocky juga mengakui tantangan besar dalam pemerataan listrik ke daerah terpencil, terutama dari sisi infrastruktur. Banyak wilayah yang sulit dijangkau, bahkan tidak memiliki akses jalan yang layak untuk kendaraan.

“Kesulitan terbesar adalah infrastruktur. Banyak daerah pegunungan dan kepulauan yang sulit dijangkau,” jelas Rocky.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah, dan pusat untuk membangun infrastruktur sebelum listrik bisa disalurkan ke wilayah tersebut.

“PLN tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah daerah dan pusat harus membuka akses jalan sebagai tahap awal,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Plant Head PT DSSP Power Kendari, Hasmunir, menjelaskan bahwa PLTU Kendari 3 memproduksi 2×50 MW listrik untuk mengaliri Bumi Anoa dan jaringan di Pulau Sulawesi.

“Unit pembangkit kami dalam kondisi terbaik untuk mendukung kelancaran Lebaran 2025,” ujar Hasmunir.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp