Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mengusulkan kepada Gubernur Pramono Anung untuk membangun Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) berstandar bintang lima, alih-alih melanjutkan rencana renovasi kantin sekolah. Mereka berpendapat, dapur MBG yang berkualitas lebih efektif menyediakan makanan bergizi daripada revitalisasi kantin yang sulit mengontrol kualitas makanan.
Usulan ini disampaikan oleh Sekretaris Fraksi Gerindra, Yudha Permana, yang menanggapi keputusan Pramono untuk mengalihkan program sarapan bergizi gratis menjadi renovasi kantin.
“Kami usulkan membangun dapur MBG standar hotel bintang lima di kantin sekolah, daripada revitalisasi kantin yang belum tentu mengontrol kualitas makanan,” ujar Yudha, Senin (10/3/2025).
Yudha menambahkan, pembangunan dapur MBG di dekat sekolah lebih efisien dan bisa memanfaatkan kantin yang ada. Dana sebesar Rp 2,5-3 triliun yang disiapkan Pemprov DKI untuk program MBG diharapkan bisa digunakan untuk membangun dapur MBG di sekolah.
“Rencana ini akan kami bawa dalam rapat Komisi E pada pembahasan APBD-P 2025,” katanya.
Menurut Yudha, pembangunan dapur MBG tidak melanggar aturan karena kantin masih bagian dari sekolah, dan bisa menciptakan ekosistem berkelanjutan dalam penyediaan makanan bergizi.
“Ini efisien, tanpa biaya sewa, dan investasi untuk dapur bisa berkelanjutan,” tambahnya.
Selain itu, pedagang kantin bisa diberdayakan di dapur MBG, yang sudah diterapkan di negara maju seperti Jepang. Yudha juga melihat ini sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, di mana pemerintah daerah menyiapkan infrastruktur, sementara pemerintah pusat menyediakan SDM, alat makan, dan bahan makanan.
Sebelumnya, Pramono Anung mengumumkan pengalihan program sarapan gratis menjadi renovasi kantin di seluruh Jakarta untuk meningkatkan kualitas fasilitas kantin di sekolah-sekolah.
“Program sarapan gratis tetap ada, namun dalam bentuk renovasi kantin,” ujar Pramono pada acara buka bersama di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3/2025).