Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memaksimalkan teknologi modifikasi cuaca guna mengantisipasi potensi banjir di wilayah Jabodetabek. Langkah ini dianggap krusial mengingat curah hujan yang meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Danang, BMKG perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan stakeholder lainnya, untuk memaksimalkan teknologi modifikasi cuaca yang dapat mengurangi intensitas hujan dan mencegah banjir.
“Kami meminta BMKG untuk meningkatkan modifikasi cuaca guna mengurangi risiko bencana, terutama di wilayah Jabodetabek yang rawan banjir saat musim hujan,” ujar Danang, Kamis (6/3/2025).
Danang juga meminta pemerintah daerah Jabodetabek untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan. Ia menekankan pentingnya normalisasi sungai, pengerukan drainase, serta edukasi masyarakat terkait mitigasi bencana, dan pengendalian alih fungsi lahan di daerah tangkapan hujan.
“Modifikasi cuaca hanyalah salah satu solusi. Pemerintah daerah juga harus bekerja cepat dalam menanggulangi titik-titik rawan banjir agar dampaknya bisa diminimalkan,” tutupnya.
Sekedar informasi, Jabodetabek merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi, terutama saat curah hujan ekstrem. BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.