Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menghadiri Konferensi Liga Muslim Dunia bertajuk “Menuju Persatuan Islam yang Efektif” di Mekkah, Arab Saudi, Kamis (6/3/2025). Dalam sambutannya, Muzani menyoroti peran penting Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang mampu menyatukan perbedaan ideologi pada masa awal kemerdekaan.
Muzani menjelaskan, di awal kemerdekaan, para tokoh Indonesia sempat berdebat mengenai dasar negara, apakah harus berlandaskan Islam, nasionalisme, atau sekuler. Pancasila akhirnya dipilih sebagai jalan tengah, menyatukan bangsa yang terdiri dari berbagai rumpun.
“Pancasila menjadi jalan tengah yang menyatukan kami, bangsa yang beragam,” ujarnya di hadapan para mufti dan cendekiawan Muslim dunia.
Muzani juga menyampaikan bahwa Indonesia kini merupakan negara Islam terbesar kedua di dunia dengan 230 juta jiwa Muslim, sekitar 87 persen dari total 280 juta penduduk. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, suku, dan bahasa, membuktikan bahwa perbedaan adalah identitas dan kekayaan bangsa.
“Perbedaan itu kami satukan dalam Bahasa Indonesia, yang berasal dari rumpun Melayu, sebagai bahasa persatuan,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski Indonesia pernah mengalami pergolakan ideologi, pengalaman tersebut dijadikan pelajaran untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Presiden Prabowo Subianto, lanjutnya, sangat menekankan pentingnya persatuan untuk mencapai kemajuan.
“Bagi Presiden Prabowo, persatuan adalah segalanya. Semua pembangunan hanya bisa tercapai jika kita bersatu,” ujarnya, menyebutkan upaya pemerintah menyediakan makan bergizi gratis bagi 82 juta anak pelajar dan santri di seluruh Indonesia.
Sekjen Gerindra itu menegaskan bahwa Islam memberikan dorongan kuat untuk persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Kami percaya semangat Islam akan menyatukan bangsa Indonesia untuk bersaing dengan bangsa lain,” tandasnya.