Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Dwita Ria Gunadi, menyoroti kondisi pasar tradisional yang sepi pembeli menjelang bulan suci Ramadhan, meskipun stok pangan dinyatakan cukup. Melemahnya daya beli masyarakat disebut sebagai faktor utama yang menyebabkan menurunnya aktivitas ekonomi di berbagai pasar.
“Saat ini, stok bahan pangan sebenarnya cukup, namun di lapangan banyak pasar tradisional yang sepi pembeli. Ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat sedang mengalami penurunan yang cukup signifikan,” ujar Dwita, Kamis (20/2/2025).
Selain itu, Dwita juga mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai kelangkaan santan dan produk turunan kelapa kemasan di pasaran.
“Sekarang, masyarakat mulai kesulitan mendapatkan santan dan olahan kelapa dalam kemasan. Salah satu penyebabnya adalah tingginya angka ekspor kelapa ke luar negeri, sehingga pasokan dalam negeri terbatas,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dwita Ria mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah strategis, seperti memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar, mengontrol harga komoditas penting, dan memberikan stimulus ekonomi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah agar daya beli mereka dapat meningkat kembali.
Srikandi Gerindra itu juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap industri dalam negeri agar komoditas strategis seperti kelapa tidak sepenuhnya terserap untuk pasar ekspor.
“Ekspor memang penting untuk devisa negara, tetapi kebutuhan dalam negeri juga harus diutamakan. Kita harus mencari keseimbangan agar masyarakat tetap mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Dwita Ria berharap masyarakat dapat menjalani Ramadhan dengan lebih tenang, tanpa beban ekonomi yang berat.