Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral dengan Mongolia. Pernyataan ini disampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar Mongolia untuk Indonesia, Tornike Enktaivan Dashnyam, di Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025).
“Terima kasih dan penghormatan tinggi atas kesediaan Yang Mulia Bapak Duta Besar untuk bertemu dengan kami hari ini,” ujar Husen dalam pertemuan.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menyoroti hubungan diplomatik Indonesia-Mongolia yang telah terjalin selama 69 tahun dan tetap menjadi bagian penting dari kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam rangka mendukung hubungan tersebut, DPR RI periode 2024-2029 telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Mongolia.
“Melalui GKSB, kami berkomitmen mendukung penuh hubungan Indonesia-Mongolia di berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan,” jelasnya.
Sektor perdagangan menjadi salah satu fokus utama, dengan pertumbuhan perdagangan Indonesia-Mongolia yang signifikan. Husen menyebutkan bahwa Indonesia telah mengekspor berbagai produk ke Mongolia, termasuk bahan farmasi merek ‘Mixagrip’ yang populer di sana.
“Perdagangan kita sempat mencapai 26,01 juta Dolar AS pada 2014, meskipun turun menjadi 5,93 juta Dolar AS pada 2017 akibat pandemi. Kami menyambut baik pembukaan kembali Kedutaan Mongolia di Indonesia pasca-Covid, yang ditandai dengan kunjungan Dubes Mongolia ke Presiden Prabowo pada 4 November 2024,” tambah Husen.
Selain itu, Indonesia juga menawarkan potensi kerja sama di sektor pariwisata dengan lima destinasi super prioritas: Borobudur, Danau Toba, Likupan, Mandalika, dan Labuan Bajo.
“Kami berharap wisatawan dan investor dari Mongolia dapat berpartisipasi dalam pengembangan destinasi wisata unggulan Indonesia,” pungkasnya.