Anggota Komisi XIII DPR RI asal Dapil Bangka Belitung, Melati Erzaldi, menyatakan komitmennya untuk mengawal tuntutan dosen ASN terkait pembayaran tunjangan kinerja (tukin). Pernyataan ini disampaikan setelah Melati menerima aspirasi dari para dosen yang menggelar aksi damai.
“InsyaAllah kita kawal, dan hari ini aksi damai yang dilakukan oleh teman-teman dosen, saya pikir itu menjadi satu alarm lagi bahwa ini harus diselesaikan segera,” ujar Melati, Jumat (7/2/2025).
Melati menambahkan bahwa meskipun belum dapat memberikan jawaban langsung pada hari itu, dia memastikan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pihak terkait.
“Saya menerima aspirasi ini, dan meskipun mungkin tidak ada jawaban langsung dari saya, tapi setidaknya ini pasti saya komunikasikan,” katanya.
Menurut Melati, masalah keterlambatan pembayaran tukin para dosen ASN akan menjadi salah satu catatan Fraksi Gerindra di DPR RI. Persoalan ini dianggap sebagai PR bersama yang harus segera diselesaikan.
“Saya mengapresiasi kehadiran teman-teman dosen. Saya sudah berkomunikasi dengan Komisi X, bahwa permasalahan tukin ini, isu tukin masuk dalam pembahasan. Harus yakin bahwa Presiden kita, Pak Prabowo, sangat konsen dengan pendidikan,” imbuhnya.
Melati berharap masalah tersebut dapat segera diselesaikan, mengingat pentingnya peran dosen dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan, menurutnya, merupakan isu yang harus diperjuangkan dan dikawal dengan serius.
“Saya mengapresiasi dan menghargai kehadiran para dosen yang melakukan audiensi dan menitipkan aspirasinya kepada saya,” tutup Melati.
Sebelumnya, ratusan dosen berstatus ASN menggelar aksi demonstrasi di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Senin pagi, 3 Februari 2025. Mereka menuntut kejelasan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terkait pembayaran tukin yang belum dibayarkan sejak 2020.