Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi Soeharto, meminta pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan daging nasional, terutama di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih berlangsung di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya seleksi ketat terhadap negara asal impor daging agar tidak memperburuk situasi PMK yang ada di dalam negeri.
“Kita sedang memerangi PMK di dalam negeri, tetapi disisi lain kita mengimpor dari negara yang belum bebas PMK. Hal ini harus menjadi perhatian agar tidak memperburuk kondisi yang ada,” tegas Titiek di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor daging sapi menjelang Idul Fitri 2025. Arief menjelaskan bahwa impor ini merupakan bagian dari program reguler, seperti impor daging kerbau setiap tahun untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan.
Dalam kesimpulan rapat Rapat Dengar Pendapat, Komisi IV juga meminta Perum Bulog, Pupuk Indonesia, dan ID Food untuk menjamin stabilitas harga dan pasokan pangan, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), dari tingkat produsen hingga konsumen.
Selanjutnya, Komisi IV meminta Bapanas untuk memberikan jaminan atas ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan pangan bagi masyarakat.