Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, meminta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menurunkan suku bunga kredit ultra mikro (PMN) yang dinilai masih terlalu tinggi dan membebani masyarakat. Ia menegaskan bahwa tujuan awal pembentukan ekosistem ultra mikro adalah agar bunga kredit bisa berada di angka satu digit, bukan 19 persen seperti yang berlaku saat ini.
“Kita sudah sepakat untuk ekosistem ultra mikro agar bunga kreditnya bisa single digit. Sekarang bunga masih 19 persen, ini harus turun,” ujar Andre dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Menurut Andre, meskipun bunga kredit ultra mikro sebelumnya berada di angka 24 persen, penurunan ke 19 persen baru menunjukkan sedikit kemajuan. Ia mendorong BRI untuk melakukan langkah-langkah konkrit agar suku bunga bisa diturunkan lebih lanjut, bahkan sejajar dengan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Harapan saya, bunga kredit ultra mikro ini bisa turun lebih jauh, setidaknya sama dengan KUR, supaya masyarakat tidak terbebani,” tambahnya.
Andre juga mengapresiasi kinerja BRI yang berhasil mencatatkan laba luar biasa pada 2023, mencapai Rp60,4 triliun, dengan dividen untuk negara sebesar Rp25,7 triliun dan untuk publik sebesar Rp22,4 triliun. Ia yakin, BRI dapat terus berkontribusi dalam pengembangan perekonomian rakyat Indonesia di masa depan.
“BRI ini ketua kelas. Dengan laba yang luar biasa dan kontribusi yang signifikan, saya yakin BRI bisa terus mendukung pembangunan ekonomi rakyat,” pungkas Andre.