Srikandi Partai Gerindra sekaligus Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi Soeharto, menanggapi perihal kasus mafia impor pangan yang selama ini dinilai menjadi penyakit di dalam pemerintahan. Mafia impor pangan ini membuat Indonesia selama ini stagnan dalam urusan pangan, dimana kerap kali banyak kebijakan impor yang tidak sesuai prosedur atau tidak melihat kondisi stok pangan nasional sehingga dapat merugikan negara.
Legislator Partai Gerindra ini menekankan kepada seluruh elemen untuk aktif dalam pemberantasan mafia impor pangan dan menurutnya jangan ragu untuk melaporkan adanya kecurangan dalam sektor impor pangan ini.
“Nah itu tugas kita bersama ya pemerintah. Kita juga yang mengawasi kalau kita dengar-dengar apa. Ada juga wartawan juga kalau dengar sesuatu yang bau-bau amis gitu tolong dilaporkan juga gitu. Supaya ini mafia impor ini harus kita berantas,” ujar Siti saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Siti juga menilai bahwa dengan misi pemberantasan mafia impor pangan ini sangatlah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani. Politisi Partai Gerindra ini pun menegaskan adanya mafia impor pangan ini sangat merugikan petani terutama pada masa panen dimana keran impor masih dibuka lebar yang menyebabkan nilai dari hasil petani lokal mengalami penurunan harga.
“Karena kita ni ingin tujuannya adalah mensejahterakan rakyat Indonesia, menyejahterakan petani. Kalau masih ada mafia-mafia pada saat panen terus masih impor tentu petaninya akan dirugikan, nah ini tugas kita bersama untuk memberantas mafia,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan mampu membuat masyarakat lebih berani lagi melaporkan dugaan kecurangan dalam hal pangan, demi tercapainya kesejahteraan petani, stabilitas pangan nasional, serta tercapainya swasembada pangan.