Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Elnino M Husein Mohi, menyarankan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, untuk menempatkan diri sebagai Chief Digital Information Officer (CDIO) atau Chief Technology Officer (CTO). Elnino yakin bahwa dengan peran tersebut, Menkomdigi akan lebih efektif dalam merealisasikan visi Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal transformasi digital dan penguatan keamanan siber.

“Dengan menempatkan diri sebagai CDIO, Ibu Meutya Hafid akan dapat memimpin inisiatif transformasi digital, memastikan teknologi digunakan untuk meningkatkan layanan publik dan efisiensi pemerintahan,” kata Elnino, Kamis (7/11/2024).

Elnino melanjutkan, peran CDIO juga penting dalam mengembangkan dan mengimplementasikan strategi keamanan siber yang kuat, khususnya untuk melindungi data dan infrastruktur negara di tengah meningkatnya ancaman kejahatan siber.

“Sebagai CDIO, Ibu Meutya juga dapat mendorong inovasi teknologi dalam sektor publik untuk menjaga daya saing negara dan memastikan negara tetap adaptif terhadap perubahan teknologi,” ujarnya.

“Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia sudah mengadopsi posisi CDIO dalam struktur pemerintahan mereka. Di AS, CTO bertanggung jawab untuk mengarahkan kebijakan teknologi dan inovasi di tingkat nasional,” tambahnya.

El Nino juga menambahkan bahwa di Inggris ada Government Chief Digital Officer yang memimpin transformasi digital di sektor publik, sementara di Australia, Chief Digital Officer bertugas untuk memajukan agenda digital pemerintah.

“Posisi CDIO ini telah terbukti efektif di negara-negara tersebut untuk mengelola dan mengoptimalkan teknologi demi meningkatkan efisiensi dan layanan publik,” terang El Nino.

“Pertanyaannya adalah, kapan Indonesia bisa mengelola frekuensi udara dan sektor komunikasi secara mandiri, sesuai dengan visi Presiden Prabowo?” pungkas El Nino.

Facebook
Twitter
WhatsApp