Komisi IV DPR RI menerima kunjungan resmi dari delegasi Komisi Lingkungan Hidup dan Pertanian Parlemen Swedia pada Jumat (6/9/2024). Kunjungan ini disambut dengan hangat oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin serta Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono bersama dengan anggota Komisi IV lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, diadakan diskusi terbuka dan produktif mengenai berbagai isu penting yang dihadapi kedua negara, terutama dalam konteks mitigasi perubahan iklim dan transisi energi.
Budisatrio Djiwandono mengungkapkan bahwa pertemuan ini memberikan kesempatan untuk menyampaikan komitmen Indonesia terkait program-program mitigasi perubahan iklim yang telah dilaksanakan, serta tantangan-tantangan yang masih harus dihadapi.
“Diskusi terbuka mengenai dampak dan mitigasi perubahan iklim juga mencakup tantangan ke depan, seperti transisi energi, di mana Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil,” jelas Budisatrio.
Dia menambahkan bahwa dengan program-program yang ada saat ini, diharapkan transisi menuju energi hijau yang terbarukan dapat terealisasi. Namun, penting juga untuk memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan energi di masa depan dan daya beli masyarakat Indonesia.
Diskusi juga mencakup tantangan dalam sektor kehutanan dan isu-isu terkait, seperti kelapa sawit, yang sering menjadi sorotan pasar di negara-negara Eropa. Budisatrio menegaskan pentingnya mengatasi isu-isu ini secara berkelanjutan sambil memperhatikan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pembicaraan juga melibatkan kesamaan tantangan lingkungan yang dihadapi oleh negara-negara maju dan berkembang, seperti mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan sampah, terutama limbah plastik.
Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang untuk memperkuat hubungan dan kolaborasi antara Indonesia dan Swedia dalam menghadapi tantangan lingkungan global, serta mendorong pencapaian tujuan keberlanjutan yang inklusif.
“Masalah lingkungan hidup dan sampah juga dirasakan di negara-negara maju. Ke depan, kerja sama bilateral antara kedua negara, baik dalam mitigasi perubahan iklim, transfer teknologi, maupun kerjasama bisnis antar perusahaan Indonesia dan Swedia, sangat mungkin untuk terjadi,” pungkasnya.