Politisi yang menjabat sebagai Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, M. Husni membuka suara tentang produk impor yang masuk ke Indonesia banyak yang tidak memiliki Standar Nasional Indonesia. Hal ini diungkapkan Politisi Partai Gerindra pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI bersama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta (10/6/2024).
Dengan ini Husni menyoroti beberapa masalah yang terjadi di produk impor dimana masih banyaknya barang yang masuk tidak sesuai standar yang ada di Indonesia, hal ini harus ada pengetatan pengawasan standarisasi untuk produk impor.
Hal ini sangat disayangkan karena banyaknya produk impor yang masuk ke Indonesia tidak SNI sedangkan produk lokal sangat kesulitan untuk mendapatkan label SNI untuk produknya.
“Di depan saya ada kotak tisu, ini buatan Cina nih, Pak. Diproduksi di Yiwu, China ya Zhejiang provinsi disana. Mohon maaf, ini sudah puluhan tahun masuk kemari tak ada SNI-nya. Jadi kita kadang-kadang mempersulit untuk bangsa kita sendiri, tapi barang-barang impor begitu gampang masuk ke tempat kita tanpa proteksi apapun,” ujar Husni.
Legislator Partai Gerindra ini juga mengatakan, meminta BSN untuk mempermudah proses standarisasi bagi produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga mempermudah UKM untuk mendapatkan SNI untuk produk yang dihasilkan.
“Kalau memang kita harus banyak membuka kantor-kantor baru di provinsi untuk mempermudah UKM kita, dunia usaha kita, tentunya jangan ada istilah ‘kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah’. Mestinya semuanya kalau bisa dipermudah, jangan pernah dipersulit Pak,” ungkap Politisi Partai Gerindra.