Anggota Komisi D DPRD DKI Fraksi Gerindra, Thopaz Nuhgraha Syamsul menyoroti terkait upaya masalah polusi udara yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
Thopaz menyoroti banyaknya upaya yang tumpang tindih dijabarkan Dinas LH DKI Jakarta.
Salah satunya mengenai poin bahwa apakah penerapan work from home (WFH) kepada ASN Pemprov DKI atau ajakan beralih ke transportasi umum yang dianggap lebih efektif untuk menekan polusi udara.
“Jadi bapak mau yang mana? mau WFH ASN atau mereka naik kendaraan umum? Kalau dua-duanya dijalankan siapa yang mau naik kendaraan umum?,” tanya Thopaz.
Selain itu, soal sanksi bagi kendaraan yang belum lulus uji emisi, Thopaz juga meminta penjelasan lebih rinci dari Dinas LH.
“Kalau masuk kendaraan ke parkiran kan, apa setelah parkir di dalam dicek satu-satu terus kalau udah di dalam gedung suruh keluar? bagaimana teknisnya? Jadi jangan cuma tulisan-tulisan begini pak,” lanjut Thopaz.
Lebih lanjut, Thopaz mengusulkan kepada Asep Kuswanto selaku Kepala Dinas LH DKI Jakarta untuk menjadi ketua tim pengendalian polusi di Jakarta.
Pasalnya, penanganan polusi udara ini tidak hanya menjadi ranah Dinas LH saja.
“Karena mengaitkan SKPD-SKPD lain misalnya penanaman pohon di lima wilayah, itu bukan bapak kan? pertamanan.
Penambahan bis listrik, itu bukan bapak kan? Itu Transjakarta jadi saya minta bapak mengajukan diri sebagai ketua tim pengendalian polusi,” pungkasnya.