Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Elnino mengaku menyerahkan aspirasi untuk dibantu oleh Kemendikburistek dalam rangka menjelaskan kepada konstituen terkait pertanyaan-pertanyaan mereka.

“Boleh kami jadi humasnya kementerian, pakailah kami ini. Kami mau membantu. Kami mau membantu saja tidak ada bantuannya. Kami mau ngomong apa kepada konstituen?,” tanya Elnino.

Ketika ditanya oleh konstituen, Elnino pun hanya bisa menjawab bahwa apa yang ditanyakan sudah diserahkan kepada Kemendikbudristek, tetapi tidak ada respon.

“Kementerian Pendidikan tidak peduli kamu ada di situ,” kata Elnino kepada kostituennya.

Elnino pun pasrah dianggap tidak berguna menjadi anggota Komisi X DPR RI yang notabene merupakan komisi pendidikan.

Elnino lantas mengkritisi presentasi yang dipaparkan Nadiem Makarim

Menurutnya, paparan Nadiem Makarim semuanya sangat bagus dan sama sekali tidak ada masalahnya. Namun, paparan itu tidak sesuai dengan kondisi di lapangan yang penuh dengan masalah.

“Penjelasan kementerian semuanya bagus, tidak ada juga masalahnya,” jelas Elnino.

“Masalahnya apa? Tidak ada. Semuanya presentasi hanya bagus-bagus aja semuanya,” ucapnya.

Padahal, ketika anggota Komisi X DPR reses ke daerah, mereka menemukan banyak masalah di lapangan.

“Kita turun di lapangan menerima makian masyarakat. Kami dimaki-maki, entah itu P3K, entah itu kepala sekolah. Bapak gak tahu kepala sekolah SMK di Gorontalo sampai berutang karena dana bos belum turun,” katanya.

“Terus saya harus gimana? Marahlah orang sama saya. ‘Enggak ada gunanya Elnino jadi anggota DPR, komisi pendidikan pula. Bikin malu Gorontalo’. Kan saya yang malu,” pungkas Elnino.

Ia menyadari seharusnya tidak marah saat bulan puasa Ramadan. Namun dia terpaksa marah kepada Nadiem Makarim yang mengabaikan aspirasi konstituennya.

“Bulan puasa Pak, saya enggak boleh marah, terpaksa. Terpaksa marah. Dan marahnya kepada sesuatu yang berarti itu wajib. Kalau saya tidak marah, malah saya berdosa,” kata Elnino.

Elnino lantas mengaku sebagai pengagum Mas Menteri Nadiem Makarim secara personal.

“Tapi sebagai menteri, izin kami juga bekerja sebagai anggota DPR, mewakili apa yang ada di pikiran, apa yang ada di hati masyarakat yang kami wakili,” tandas Elnino

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp