Jajaran Partai Gerindra terjun langsung membantu warga korban banjir di Kabupaten Kudus.
Dalam dua hari terakhir, bantuan dari partai besutan Prabowo Subianto itu diserahkan kepada warga terdampak banjir di empat desa di Kota Kretek.
Empat desa itu yakni Desa Jetis Kapuan, dan Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus.
Lalu Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, dan Desa Banget, Kecamatan Kaliwungu.
Bantuan yang diserahkan tak hanya makanan siap komsumsi yang jumlahnya lebih dari 1.000 boks, namun juga bahan pangan seperti beras 3 kuintal, 100 boks mie instan dan air mineral.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Ari Wachid mengatakan pihaknya mengajak KSB DPC Gerindra Kudus, relawan sayap Satria dan Satgas Gerindra agar turun langsung ke lokasi bencana.
Selain untuk membantu warga korban banjir secara langsung, juga sekaligus mencarikan solusi agar persoalan banjir ini tidak terulang.
“Saya juga ajak Ketua DPC Gerindra Kudus yang juga Wakil Ketua DPRD Kudus. Kita terjun langsung dan sekaligus ikhtiar mencari cara agar penanganan korban banjir ini cepat dan tepat. Semisal nanti upaya penanganan pascabanjir seperti apa? Ini juga bagian sinergi dengan Pemkab Kudus terkait kebencanaan,” kata Ari Wachid, di sela-sela penyerahan bantuan korban banjir di Desa Jetis Kapuan, Kudus, Senin (2/1/2023).
Banjir di Kabupaten Kudus yang terjadi sejak Jumat (30/1/2022) saat ini semakin meluas.
Data terakhir dari BPBD Kudus mencatat sudah 17 desa yang tersebar di empat kecamatan, sedangkan sehari sebelumnya tercatat ada 16 desa.
Untuk pengungsi sampai saat tercatat terdapat 643 jiwa.
Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya jumlah pengungsi saat itu 175 jiwa.
Kemudian untuk keluarga yang terdampak banjir ada 852 keluarga dengan jumlah penduduk 21.421 jiwa.
Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya, yaitu yang terdampak 14.800 jiwa.
Di Kecamatan Jati misalnya, sampai saat ini ada tiga desa yang terendam banjir.
Tiga desa tersebut yakni Desa Jati Wetan, Desa Jetis Kapuan, dan Desa Tanjungkarang.
Ketinggian banjir di wilayah tersebut antara 40 sampai 90 sentimeter.
Ke depan, Ari Wachid mendorong penanganan korban banjir tak hanya berupa pemberian bantuan.
Namun juga harus menyasar aspek pascabencana.
Langkah itu penting agar berbagai aspek kehidupan warga korban bencana kembali bangkit.
Mereka juga bisa menatap masa depan dengan lebih optimis.
“Bantuan untuk korban banjir memang penting, tapi penanganan pascabencana juga sama pentingnya,” kata Ari Wachid.
Bantuan untuk korban banjir tak hanya diserahkan di Kudus.
Rencananya bantuan serupa juga akan disalurkan untuk korban banjir di Kabupaten Jepara dan Demak.
Kedua daerah tetangga Kudus itu juga diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir.
“Kami akan terus berupaya hadir di tengah masyarakat dan ikut berkontribusi positif mengatasi persoalan,” tandas Ari Wachid